Jumat, 27 Maret 2009

Sistem Otomasi

Sistem otomasi dapat didefinisikan sebagai suatu tekhnologi yang berkaitan dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (komputer, PLC atau mikro). Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan fungsi terhadap manipulator (mekanik) sehingga akan memiliki fungsi tertentu.
Terdapat 3 elemen dasar dari sistem otomasi, yang mendukung proses dari otomasi tersebut, yaitu :
1. Power
Power atau bisa dikatakan sumber energi dari sistem otomasi berfungsi untuk menggerakan semua komponen dari sistem otomasi. Sumber energi bisa menggunakan energi listrik, baterai, ataupun Accu, semuanya tergantung dari tipe sistem otomasi itu sendiri.
2. Program of Instruction
Proses kerja dari sistem otomasi mutlak memerlukan sistem kontrol baik menggunakan mekanis, elektronik ataupun komputer. Untuk program instruksi / perintah pada sistem kontrol mekanis maupun rangkaian elektronik tidak menggunakan bahasa pemrograman dalam arti sesungguhnya, karena sifatnya yang analog. Untuk sistem kontrol yang menggunakan komputer dan keluarganya (PLC maupun mikrokontroler) bahasa pemrograman merupakan hal yang wajib ada.
Bahasa pemrograman seperti yang dilukiskan dalam gambar berikut akan memberikan perintah pada manipulator dengan perantara driver sebagai penguat. Perintah seperti out, outport ,out32 sebenarnya hanya memberikan perintah untuk sekian millidetik berupa arus pada manipulator yang kemudian akan diperkuat.
3. Sistem Control
Sistem kontrol merupakan bagian penting dalam sistem otomasi. Apabila suatu sistem otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia seutuhnya maka sistem kontrol merupakan bagian otak / pikiran, yang mengatur dari keseluruhan gerak tubuh. Sistem kontrol dapat tersusun dari komputer, rangkaian elektronik sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja penggunaan rangkaian elektronik, perlatan meknik mulai ditinggalkan dan lebih mengedepankan sistem kontrol dengan penggunaan komputer dan keluarganya (PLC, mikrokontroller)

Database merupakan aspek yang sangat penting dalam teknologi informasi

Aplikasi canggih yang mendukung sistem besar perlu didukung oleh database server yang handal, berkinerja tinggi, serta mudah perawatan dan pengembangan. Beberapa pihak bahkan menambahkan satu kriteria lagi, yaitu ketersediaan source code untuk lebih menjamin kelangsungan sistem. Postgres memang bukan satu-satunya database server yang menawarkan feature di atas. Tapi Postgres sudah sejak awal memberikannya. Para perancangnya begitu komitmen terhadap perkembangan Postgres dan kini ia telah digunakan secara meluas untuk berbagai macam aplikasi di banyak platform. Berangkat dari apa yang dialami Postgres, penulis mencoba untuk menerapkannya sebagai database server untuk berbagai aplikasi Linux yang dibuat. Dalam perjalanan penggunaannya, penulis senantiasa membuat catatan-catatan kecil yang berkaitan dengan instalasi, konfigurasi, atau penemuan-penemuan lainnya. Catatan ini kemudian dikompilasi menjadi sebuah artikel kecil, pada awalnya. Seiring perjalanan waktu dalam pengembangan sistem di berbagai proyek database, artikel kecil itu kini telah membesar dan menjadi sebuah buku kecil. Dari catatan, artikel, dan kini buku sebenarnya hanya sebuah dokumentasi yang telah menjadi rujukan bagi penulis untuk hal-hal sama yang pernah ditemui. Kalau ternyata tulisan ini telah menjadi pengisi di tengah lengangnya tulisan tentang Postgres di Indonesia, maka itu sudah merupakan nilai tambah tersendiri yang semoga - bermanfaat bagi para programmer negeri ini, dan masyarakat luas pada umumnya. menambah keamanan penggunaan sistem.

Sistem Informasi Perpustakaan

Sistem Informasi Perpustakaan merupakan komponen-komponen yang dapat membantu aktivitas-aktivitas yang ada dalam perpustakaan, sehingga proses yang terjadi didalamnya dapat dengan mudah dilakukan. sistem informasi perpustakaan dapat digolongkan menjadi 2 bagian umum, yaitu:
1. Otomasi Sistem Perpustakaan
Sistem otomasi perpustakaan yang baik adalah yang terintegrasi, mulai dari sistem pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, sistem pencarian kembali bahan pustaka, sistem sirkulasi, membership, pengaturan denda keterlambatan pengembalian, dan sistem reporting aktifitas perpustakaan dengan berbagai parameter pilihan. Lebih sempurna lagi apabila sistem otomasi perpustakaan dilengkapi dengan barcoding, dan mekanisme pengaksesan data berbasis web dan internet. Berikut fitur sistem aoutomasi perpustakaan yang akan dikembangakan pada pada perpustakaan:
• Otentikasi Sistem
• Rancangan Menu Utama
• Administrasi, Keamanan dan Pembatasan Akses
• Pengadaan Bahan Pustaka
• Penelusuran Bahan Pustaka
• Manajemen Anggota dan Sirkulasi
• Pelaporan
2. Digitalisasi Perpustakaan
Digital Library (DL) atau perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang dapat menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Istilah Digital Library sendiri mengandung pengertian sama dengan electronic library dan virtual library. Sedangkan istilah yang sering digunakan dewasa ini adalah Digital Library, hal ini bisa kita lihat dengan sering munculnya istilah tersebut dalam workshop, simposium, atau konferensi dengan memakai nama tersebut.

Store Procedure

Store procedure adalah program yang disimpan dalam data base seperti halnya data. Hal ini sebenanya cukup tidak umum, karena kita mengharapkan yang disimpan dalam data base adalah data bukan nya program. Tentunya dalam hal ini selalu ada pertimbangan dalam menggunakan store procedure / function pada postgres sql. Biasanya store procedure digunakan saat pengembangan aplikasi yang memiliki skala besar, sehingga membutuhkan pembagian kinerja antara aplikasi dan basis data yang digunakan. Keuntungan menggunakan store procedure dibanding dengan adhoc query adalah:
Kinerja
i. Execution plan pada stored procedure sudah dibuat pada saat procedure itu dikompilasi jadi hanya terjadi 1 kali. Berbeda dengan adhoc query terutama dengan query tanpa parameter, Query adhoc dikompilasi (dibuat parse tree dan query tree) secara realtime, terutama jika query tersebut tidak ada di procedure cache.
ii. Stored procedure dapat dipin(ditandai) di memori. Artinya sebuah sp dapat dipaksa untuk tetap berada di memori fisik meskipun DBMS membutuhkan memori tambahan. Akibatnya operasi swaping in dan swapping out sp dapat diminimalkan terutama untuk sp yang sering dipakai.
iii. Query select pada SP dapat diatur menggunakan format tertentu sehingga index dapat digunakan untuk query.
iv. SP dapat digunakan untuk membatasi jumlah record yang dikirim ke client. Hal ini dapat mengurangi beban jaringan. Hal ini akan sangat mempercepat karena bottle neck utama di applikasi database terletak di jaringan.
v. SP terletak di DBMS sehingga untuk proses yang membutuhkan data banyak, round trip untuk permintaan data sampai data itu diterima dapat ditiadakan.

Keamanan
i. SP mencegah terjadinya SQL injeksion. SQL injeksion adalah sebuah aksi hacking yang dilakukan di applikasi client dengan cara memodifikasi perintah SQL yang ada di memori applikasi client.
ii. Hak akses sp terhadap data di database bergantung pada hak akses pembuatnya bukan bergantung pada hak akses pengguna sp. Hal ini memungkinkan user applikasi untuk tidak diberi hak akses terhadap semua tabel yang ada namun diberi hak akses untuk menjalankan sp. Akibat penggunaan mekanisme ini adalah enforcement terhadap aktifitas user (select, inser, update, delete) tersentralisasi bahkan untuk applikasi seperti query analyzer tidak akan bisa digunakan untuk mengakses data secara tidak sah.

Jumat, 20 Maret 2009

Tugas Akhir

kebetulan saat ini saya sendang meneliti sebuah sistem informasi perpustakaan di kampus ITHB. saat ini saya sangat butuh bantuan dari semua pihak mengenai program aplikasi yang seharusnya saya kembangkan dan penjelasan mengenai sistem informasi perpustkaan.